3 Pendaki Gunung Arjuno yang Tersambar Petir Dievakuasi, 1 di Antaranya Tewas
PASURUAN, KARTUREMI.com - Tim gabungan SAR Surabaya, BPBD Kabupaten Pasuruan serta warga akhirnya dapat mengevakuasi tiga pendaki yang tersambar petir saat melakukan pendakian di Gunung Arjuno, Kabupaten Pasuruan, Rabu petang (14/12/2016).
Satu pendaki asal Universitas Negeri surabaya (Unesa) yakni Bintara Fredyansah sudah ditemukan meninggal dunia. Sedangkan dua korban lainnya, yakni Rifki Ardian Riski dan Mardian ditemukan dalam kondisi sudah mulai membaik yang sebelumnya dikabarkan lemas karena efek dari samberan petir.
Dari keterangan petugas, evakuasi terhadap jenazah korban lebih lama dibandingkan dengan pendaki yang selamat. Karena jenazah harus dipikul dan menyusuri medan cukup ekstrem di titik Watu Gede di area Lembah Kijang yang tidak jauh dari puncak Gunung Arjuno dengan ketinggian sekitar 3300 dpl.
Saat tiba di pos izin pendakian Gunung Arjuno Tretes Prigen, jenazah sempat disemayamkan di salah satu ruangan. Tak lama kemudian jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Pusdik Brimob untuk dilakukan visum. Selanjutnya akan dibawa ke kampus Unesa untuk dilakukan penghormatan terakhir sebelum nantinya akan dikebumikan di Bojonegoro.
Sementara itu, dua pendaki lainnya, Rifki Ardian Riski dan Mardian mulai membaik. Karena saat evakuasi, keduanya dapat berjalan menyusuri medan meski harus bersusah payah. Kondisinya masih terlihat merah-memar.
"Ya, harus dipaksa sendiri, Pak, karena saya ingin seger turun," aku Rifki Ardian saat ditemui Kompas.com di Puskesmas Prigen Pasuruan.
Remaja asal Surabaya ini mengaku bahwa dirinya sebenarnya bukan bagian dari mahasiswa Unesa Surabaya, melainkan dari Komunitas Pecinta Alam Surabaya Barat (Kop Surat). Karena saat itu, dirinya bersama tiga kawan sebayanya melakukan pendakian di Gunung Arjuno.
"Karena sama-sama dari Surabaya, ya akhirnya kita putuskan untuk naik mendaki bersama dengan delapan mahasiswa itu," jelasnya.
Rifki menjelaskan kronologi kejadian naas itu. Saat mendekati puncak gunung, badai petir mulai menerjang. Saat itu, ia berada di deretan depan bersama Bintara dan Mardian. Tiba-tiba petir menyambar mereka dan Rifki langsung terkapar tidak sadarkan diri.
"Kalau Bintara paling depan, Mardian itu nomor dua dan saya di urutan tiga. Ketika mengenai kami, saya pun sempat tak sadar. Saat kawan-kawan mencoba menolong, saya sepertinya lumpuh lemas enggak bisa jalan. Dan, ini bengkak tanganku," keluhnya seusai mendapatkan perawatan.
Untuk diketahui, informasi adanya pendaki yang mengalami kecelakaan itu berawal dari laporan ketua rombongan pendakian, Nur Ali Ridho yang menyebutkan rekannya bernama Bintara Fredyansah meninggal dan dua lainnya, Ardian dan Mardian mengalami luka-luka seusai tersambar petir. Mereka tergabung dalam rombongan mahasiswa Jurusan Pendidikan Keolahragaan Unesa yang naik ke Gunung Arjuna dari Pos Tretes pada Senin (12/12/2016) sekitar pukul 11.50 WIB.
Sumber : http://regional.kompas.com
0 komentar: