7 Mitos Soal Makanan yang Sebaiknya Diabaikan
Banyaknya informasi soal hidup sehat rupanya membuat semakin banyak orang tergerak untuk mengikuti gaya hidup ini. Orang-orang kini menimbang-nimbang makanan apa yang baik dan buruk bagi tubuh mereka sebelum membeli atau menyantapnya.
Namun karena industri makanan juga memerlukan pemasukan, maka banyak produk dikemas atau diklaim sebagai produk yang sehat. Produsen memberi label produk mereka lebih sehat dibanding yang lain. Tentu tidak semua harus kita percaya.
Nah berikut beberapa mitos soal makanan dan nutrisinya yang banyak beredar, namun bisa kita abaikan.
1. Roti gandum tidak menyebabkan gemuk
Kebanyakan dari kita merasa sudah melakukan diet yang benar dengan mengganti nasi atau roti tawar dengan roti gandum. Tapi apakah Anda mendapatkan hasil yang diinginkan??
2. Makan sedikit tapi sering membuat Anda langsing
2. Makan sedikit tapi sering membuat Anda langsing
Banyak orang berangggapan makan sedikit tapi sering akan memicu metabolisme dalam tubuh sehingga membuat kita tidak mudah menjadi gemuk. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Bila metode ini terbukti keampuhannya, mengapa mengemil justru menyebabkan gemuk?
Namun mengapa orang-orang Asia yang lebih sering menyantap makanan tidak menjadi gemuk? Kuncinya adalah pada makanan yang mereka santap. Kebanyakan makanan itu berupa sayur-sayuran, karbohidrat yang tidak melalui banyak pemrosesan, serta makanan-makanan segar.
Namun mengapa orang-orang Asia yang lebih sering menyantap makanan tidak menjadi gemuk? Kuncinya adalah pada makanan yang mereka santap. Kebanyakan makanan itu berupa sayur-sayuran, karbohidrat yang tidak melalui banyak pemrosesan, serta makanan-makanan segar.
3. Kopi tidak baik untuk kesehatanYa, bila Anda meminumnya dengan banyak tambahan gula atau susu.
Selain itu, secara statistik, peminum kopi mengalami depresi lebih sedikit, jauh dari diabetes, bahkan berusia lebih panjang.
4. Setiap kalori sama saja
4. Setiap kalori sama saja
Dalam diet, kita seringkali diminta membatasi asupan kalori. Namun ternyata 1000 kalori yang berasal dari cake berbeda dengan 1000 kalori dari daging ikan. Artinya, jenis kalori yang kita makan ikut menentukan keberhasilan diet kita
Jika Anda ingin mengurangi kalori, jangan ambil dari protein, karena jenis makanan ini bisa menahan rasa lapar serta meningkatkan metabolisme tubuh.
Jika Anda ingin mengurangi kalori, jangan ambil dari protein, karena jenis makanan ini bisa menahan rasa lapar serta meningkatkan metabolisme tubuh.
5. Makanan rendah lemak lebih sehatAda alasan mengapa junk food terasa lezat. Jawabannya adalah lemak. Namun karena lemak sering dianggap sumber penyakit, maka banyak produsen makanan menyediakan versi rendah lemak (low fat) pada produknya, sehingga kita tidak merasa berdosa saat menyantapnya. Namun tahukah Anda bahwa menghilangkan lemak sekaligus menghilangkan rasa lezat? Oleh karenanya, lemak sebenarnya tetap bisa dikonsumsi dalam jumlah tertentu dan dari sumber yang sehat, seperti kacang-kacangan dan alpukat.
6. Makan buah bisa membantu Anda menjadi langsingBuah-buahan mengandung vitamin dan serat. Namun, juga mengandung kalori dan gula yang bisa menggagalkan rencana diet jika dikonsumsi berlebihan.
Jika Anda ingin menjadi langsing, sebaiknya Anda mengonsumsi empat porsi buah setiap hari bersama dengan sumber protein seperti kacang-kacangan dan yoghurt Yunani.
Jika Anda ingin menjadi langsing, sebaiknya Anda mengonsumsi empat porsi buah setiap hari bersama dengan sumber protein seperti kacang-kacangan dan yoghurt Yunani.
7. Daging merah tidak baik untuk kesehatan
Soal ini, ada peneliti yang sepakat bahwa daging merah lebih buruk dari daging putih, namun sebagian lain peneliti menyangkalnya. Jadi ini sebenarnya wilayah abu-abu.
Soal ini, ada peneliti yang sepakat bahwa daging merah lebih buruk dari daging putih, namun sebagian lain peneliti menyangkalnya. Jadi ini sebenarnya wilayah abu-abu.
Memang benar daging merah meningkatkan risiko penyakit jantung karena kandungan lemak jenuhnya. Namun daging putih juga mengandung lemak jenuh. Seporsi daging sapi sirloin mengandung lemak jenuh lebih sedikit daripada paha ayam dengan kulit. Jangan makan daging ayam dengan kulitnya. Pilih daging sapi tanpa lemak agar tidak menambah kandungan lemak jenuh dalam tubuh.
0 komentar: