Kerasnya Adu Domba
Kartu remi.com - BOGOR ,TEMBANG rancak khas Sunda dan tarian Jaipong mengiringi kerasnya bunyi benturan yang terjadi ketika tanduk domba garut saling beradu.
Para penonton pun bersorak menyemangati domba-domba Garut yang sedang beradu jantan di tengah arena kontes, di lapangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/4). Semakin keras bunyi benturan tanduk, semakin keras pula sorak sorai penonton di sekeliling arena.
Sementara itu, di dalam arena, sang pawang domba sibuk memberikan isyarat pada dombanya untuk melangkah mundur mengambil ancang-ancang sebelum menanduk kembali domba lawannya.
Ketika beradu, terkadang salah satu domba terpelanting karena kalah kuat. Seketika itu wasit yang memimpin jalannya kontes meniup peluit tanda dihentikannya pertarungan untuk sementara. Ia sekaligus memberikan waktu bagi pawang untuk mengecek kondisi kesehatan domba.
Pawang pun dengan cekatan memberikan pijatan-pijatan di bagian punggung, leher hingga kaki domba.
"Setiap lima pukulan (beradu), wasit akan menghentikan pertarungan," ujar Ragel Reakara, Ketua Umum DPC Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Bogor Raya di sudut arena.
Ragel menjelaskan, kontes seni adu domba Garut terdiri dari empat ronde. Di setiap ronde domba akan beradu sebanyak lima kali. Artinya, mereka akan beradu tanduk sebanyak 20 kali dalam sekali tarung.
Di arena kontes, selain wasit ada tiga juri yang memantau jalannya pertarungan. Merekalah yang berhak menentukan domba pemenang. "Ketiga juri yang menentukan pemenangnya. Mereka menilai berdasarkan teknik pukulan, mental bertarung, bentuk tanduk serta kesehatan domba," kata Ragel.
Kontes adu kuat domba Garut layaknya pertarungan dalam olahraga tinju. Domba-domba yang akan bertarung diklasifikasikan berdasarkan bobotnya. Kelas A misalnya, hanya untuk domba Garut berbobot lebih dari 75 kg. Kelas B untuk bobot 65-75 kg, dan kelas C untuk bobot kurang dari 65 kg. Jika ada perbedaan, bobot maksimal hanya lima kilo gram.
- See more at: http://mediaindonesia.com
0 komentar: