BBM: 2B42DF7E
Whatsapp: +855-855-92-428
WeChat: KARTU_REMI

May 17, 2017

China Pasang Peluncur Roket di Laut China Selatan



KARTUREMI, Beijing - China mengklaim telah memasang sistem peluncur roket di pulau buatan Laut China Selatan. Pemasangan sistem peluncur roket ini dimaksudkan untuk mencegah penyelam militer Vietnam mendekati pulau buatan itu. 
Dilaporkan surat kabar nasional China, Defence Times, seperti dilansir Reuters, Rabu (17/5/2017), peluncur roket jenis Norinco CS/AR-1 55 mm anti-frogman telah dipasang di Fiery Cross Reef yang ada di gugusan kepulauan Spratly, Laut China Selatan. 
Sistem pertahanan itu memiliki kemampuan untuk menemukan, mengidentifikasi dan menyerang penyelam musuh. 
China sebelumnya menyatakan konstruksi militer di beberapa pulau buatan yang ada di Laut China Selatan terbatas pada keperluan pertahanan mereka. China juga menyatakan, bisa melakukan apapun sesuka hati di wilayah yang masuk kedaulatannya. 

Fiery Cross Reef sendiri juga diklaim oleh Filipina, Vietnam dan Taiwan.
Laporan Defence Times itu tidak menyebutkan kapan sistem pertahanan itu dipasang. Hanya disebutkan bahwa pemasangan itu merupakan bagian dari respons terhadap aksi penyelam militer Vietnam yang memasang sejumlah besar jaring ikan di Paracel Islands, sejak Mei 2014.
Otoritas China melakukan reklamasi besar-besaran di sekitar Fiery Cross Reef, termasuk membangun sebuah bandara dan landasan militer. Puluhan hanggar pesawat dan radar canggih dilaporkan telah dipasang di sejumlah pulau buatan China itu.
Fiery Cross, Mischief dan Subi Reef merupakan tiga pulau terbesar dari total tujuh pulau buatan China. China mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan sebagai wilayahnya. Padahal perairan itu terletak dalam zona perairan negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina serta Taiwan. 
Aktivitas perdagangan dengan nilai lebih dari US$ 5 triliun atau setara Rp 66 ribu triliun dibawa dengan kapal melalui perairan itu setiap tahunnya.



Sumber : https://news.detik.com/internasional/



0 komentar: