Tahu gejrot Bang Jack 100 cabai bikin nagih!!
Karturemi.com - Usaha makanan dengan menu-menu pedas sedang hits dan laris manis. Penjual memberikan tingkatan kepedasan untuk usaha makanan pedas ini. Mereka pun tak segan menaburkan puluhan hingga ratusan cabai ke dalam olahan makanan tersebut.
Salah satu makanan pedas yang kini sedang ramai diburu masyarakat adalah tahu gejrot Bang Jack. Tahu gejrot ini berlokasi di Jalan Raya Kebayoran Lama, RT 4, Grogol Selatan. Tepatnya di depan SPBU Pertamina Cidodol.
Saat merdeka.com mengunjungi lokasi tersebut, Selasa (21/3), ternyata gerobak tahu gejrot bang Jack berada di pinggiran jalan raya. Kendati demikian, pengunjung yang datang sangat ramai. Mereka yang telah selesai dibuatkan tahu gejrot duduk di kursi berjejer di pinggir jalan. Ada juga yang sampai masuk ke area SPBU lantaran tempat tak cukup menampung.
Lalu lalang kendaraan tak membuat pembeli khawatir. Mereka tetap menikmati kelezatan tahu gejrot itu. Beragam pesanan dengan tingkatan cabai ramai dipesan. Tertinggi tahu gejrot Bang Jack melayani hingga 100 cabai. Merdeka.com mencoba memesan tahu gejrot 100 cabai tanpa bawang putih. Tak ada pertanyaan dari pelayan memesan dengan 100 cabai. Dengan sigap pesanan itu langsung dibuatkan. Cabai 100 itu diulek hingga halus. Kemudian ditambahkan gula Jawa. Lalu kuah tahu gejrot dicampurkan ke dalam ulekan itu. Setelah itu, baru disiramkan ke tahu yang sudah disiapkan.
Tahu gejrot yang dipesan seperti tumpukan cabai yang berkuah. Tak terlihat ada tahu di dalamnya. Rasanya sangat pedas. Kuahnya masih terasa asam dan manis meski cabainya menumpuk. Ditambah dengan kerupuk dan keripik tempe menambah sensasi kelezatan tahu gejrot tersebut.
Sementara pembeli-pembeli lainnya, meski hanya memesan dengan puluhan cabai mereka terlihat kepedasan. Kucuran keringat nampak membasahi wajah. Semakin sore pengunjung semakin ramai. Antrean yang memesan lumayan panjang. Belum lagi pesanan melalui ojek online.
Bang Jack menceritakan, jualan tahu gejrot sejak tahun 2007. Awalnya dia berjualan keliling. "Prosesnya keliling ke Senayan, nggak langsung begini," kisahnya kepada merdeka.com.
Sebelum berdagang tahu gejrot, bang Jack menjual apa saja demi memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan, katanya, jualannya sepi pembeli sehingga pernah membawa uang hanya puluhan ribu.
Namun sekarang dari tahu gejrot tersebut, Bang Jack bisa meraup omzet Rp 8-10 juta per hari. Lebih jauh dia menuturkan, dalam sehari usahanya itu menghabiskan sekitar 20 kg cabai rawit. Cabai rawit untuk tahu gejrot itu campuran antara cabai rawit merah dan hijau.
Kendati saat ini harga cabai tengah melonjak tinggi, Bang Jack tak menaikkan dagangannya terlalu besar hanya Rp 2 ribu. Awalnya harga satu porsi tahu gejrot Rp 8 ribu. Lantaran ada kenaikan cabai, dia mencoba menaikkan menjadi Rp 9 ribu. Namun ternyata harga Rp 9 ribu tidak mendapatkan untung. Akhirnya bang Jack terpaksa membulatkan harga menjadi Rp 10 ribu per porsi. Tapi meski harga Rp 10 ribu pengunjung tetap ramai seperti biasa.
Menurut pria asal Pekalongan ini, pengeluaran terbesar adalah cabai. Sebab tahu, minuman, kerupuk, keripik tempe itu titipan dari orang. Tahu sendiri diantar langsung dari pabriknya. Sehari bisa menghabiskan sekitar 15 keranjang atau 1000 porsi tahu gejrot.
Tahu gejrot Bang Jack buka dari jam 12.00 WIB hingga 00.00 WIB. Dalam menjalankan usahanya itu, Bang Jack dibantu sekitar enam karyawan. Empat orang bertugas mengulek, dua orang mencuci piring dan satu sebagai kasir. Para karyawan pun digaji sekitar Rp 200-300 ribu per hari.
Di sisi lain, dia tak menampik ingin memiliki tempat atau toko untuk usahanya itu. Hal ini karena usahanya berada persis di pinggir jalan dan pengunjung semakin ramai.
"Pengen punya (toko) tapi feel nya masih dapat disini. Cita-cita pasti ada," ucapnya.
Salah satu makanan pedas yang kini sedang ramai diburu masyarakat adalah tahu gejrot Bang Jack. Tahu gejrot ini berlokasi di Jalan Raya Kebayoran Lama, RT 4, Grogol Selatan. Tepatnya di depan SPBU Pertamina Cidodol.
Saat merdeka.com mengunjungi lokasi tersebut, Selasa (21/3), ternyata gerobak tahu gejrot bang Jack berada di pinggiran jalan raya. Kendati demikian, pengunjung yang datang sangat ramai. Mereka yang telah selesai dibuatkan tahu gejrot duduk di kursi berjejer di pinggir jalan. Ada juga yang sampai masuk ke area SPBU lantaran tempat tak cukup menampung.
Lalu lalang kendaraan tak membuat pembeli khawatir. Mereka tetap menikmati kelezatan tahu gejrot itu. Beragam pesanan dengan tingkatan cabai ramai dipesan. Tertinggi tahu gejrot Bang Jack melayani hingga 100 cabai. Merdeka.com mencoba memesan tahu gejrot 100 cabai tanpa bawang putih. Tak ada pertanyaan dari pelayan memesan dengan 100 cabai. Dengan sigap pesanan itu langsung dibuatkan. Cabai 100 itu diulek hingga halus. Kemudian ditambahkan gula Jawa. Lalu kuah tahu gejrot dicampurkan ke dalam ulekan itu. Setelah itu, baru disiramkan ke tahu yang sudah disiapkan.
Tahu gejrot yang dipesan seperti tumpukan cabai yang berkuah. Tak terlihat ada tahu di dalamnya. Rasanya sangat pedas. Kuahnya masih terasa asam dan manis meski cabainya menumpuk. Ditambah dengan kerupuk dan keripik tempe menambah sensasi kelezatan tahu gejrot tersebut.
Sementara pembeli-pembeli lainnya, meski hanya memesan dengan puluhan cabai mereka terlihat kepedasan. Kucuran keringat nampak membasahi wajah. Semakin sore pengunjung semakin ramai. Antrean yang memesan lumayan panjang. Belum lagi pesanan melalui ojek online.
Bang Jack menceritakan, jualan tahu gejrot sejak tahun 2007. Awalnya dia berjualan keliling. "Prosesnya keliling ke Senayan, nggak langsung begini," kisahnya kepada merdeka.com.
Sebelum berdagang tahu gejrot, bang Jack menjual apa saja demi memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan, katanya, jualannya sepi pembeli sehingga pernah membawa uang hanya puluhan ribu.
Namun sekarang dari tahu gejrot tersebut, Bang Jack bisa meraup omzet Rp 8-10 juta per hari. Lebih jauh dia menuturkan, dalam sehari usahanya itu menghabiskan sekitar 20 kg cabai rawit. Cabai rawit untuk tahu gejrot itu campuran antara cabai rawit merah dan hijau.
Kendati saat ini harga cabai tengah melonjak tinggi, Bang Jack tak menaikkan dagangannya terlalu besar hanya Rp 2 ribu. Awalnya harga satu porsi tahu gejrot Rp 8 ribu. Lantaran ada kenaikan cabai, dia mencoba menaikkan menjadi Rp 9 ribu. Namun ternyata harga Rp 9 ribu tidak mendapatkan untung. Akhirnya bang Jack terpaksa membulatkan harga menjadi Rp 10 ribu per porsi. Tapi meski harga Rp 10 ribu pengunjung tetap ramai seperti biasa.
Menurut pria asal Pekalongan ini, pengeluaran terbesar adalah cabai. Sebab tahu, minuman, kerupuk, keripik tempe itu titipan dari orang. Tahu sendiri diantar langsung dari pabriknya. Sehari bisa menghabiskan sekitar 15 keranjang atau 1000 porsi tahu gejrot.
Tahu gejrot Bang Jack buka dari jam 12.00 WIB hingga 00.00 WIB. Dalam menjalankan usahanya itu, Bang Jack dibantu sekitar enam karyawan. Empat orang bertugas mengulek, dua orang mencuci piring dan satu sebagai kasir. Para karyawan pun digaji sekitar Rp 200-300 ribu per hari.
Di sisi lain, dia tak menampik ingin memiliki tempat atau toko untuk usahanya itu. Hal ini karena usahanya berada persis di pinggir jalan dan pengunjung semakin ramai.
"Pengen punya (toko) tapi feel nya masih dapat disini. Cita-cita pasti ada," ucapnya.
Sumber : https://www.merdeka.com
0 komentar: