Begini Rekondisi Bus DAMRI Era Anak Zaman Old di Bandung
KARTUREMI, Bandung - Dalam waktu dekat warga Kota Bandung akan kembali melihat kelahiran kembali dua bus milik Perum DAMRI yang sempat eksis di era tahun 90-an. Dua bus DAMRI jenis Mercedes Benz OF 1113 masih tahap penyempurnaan di Depo Gedebage dan Depo Kebon Kawung, Kota Bandung.
Nantinya dua bus DAMRI klasik ini tidak akan difungsikan sebagai angkutan umum, tapi angkutan pariwisata. Berkesempatan melihat salah satu bus rekondisi di Depo Kebon Kawung.
Bus pelat nomor D 7569 AA itu disimpan di garasi samping yang juga berfungsi sebagai area bengkel. Tidak ada yang berubah dari penampakan bus yang saat dulu eksis seliweran di jalanan Kota Bandung.
Cat dasar putih dengan polet biru masih menghiasi badan bus tersebut. Di bagian juga masih terdapat tulisan Cicaheum-Cibeurem sebagai tanda jurusan bus.
"Kita tetap mempertahankan sisi orisinalitas. Karena memang kita ingin mempertahankan sejarah bahwa bus ini adalah yang paling keren di zamannya," ujar Manajer Teknik Perum DAMRI Bandung Arief Effendi di Depo Kebon Kawung, Kota Bandung, Selasa (28/11/2017).
Dari sisi tampilan, pihaknya tetap mempertahankan bus seperti asli. Sehingga bus tetap dibiarkan tanpa AC dan tetap menggunakan jendela-jendela besar yang bisa digeser sebagai sarana keluar masuknya udara.
Dua pintu di bagian depan serta belakang tempat naik-turunnya penumpang tetap dipertahankan dengan sistem manual. Sebab pada zamannya, dua pintu tersebut selalu terbuka, berbeda dengan bus modern yang memakai AC sehingga harus selalu tertutup.
"Tempat duduk juga tetap kita pertahankan dengan besi dan fiber. Bagian-bagian yang sempat rusak kita ganti, tapi tetap bentuknya tidak diubah. Jumlahnya dari semula 48 kursi sekarang dikurang lima agar lebih leluasa," tutur Arief.
Dari segi kemudi saat ini mobil masih dalam tahap penyempurnaan. Namun dipastikan tidak ada yang diganti, bahkan klakson tetap berada di samping pintu untuk mempertahankan aslinya.
"Paling yang diganti itu kita sekarang pakai power steering dan sistem rem angin. Kalau asap (knalpot) mungkin tetap ada karena kita mesin diesel. Tapi kita bisa minimalisir dengan penyempurnaan pada mesin," ujarnya.
Kondisi bus DAMRI saat ini masih terbilang prima. Tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan yang berarti lantaran sudah melalui proses rekondisi. Bahkan mesin bus bisa langsung menyala dengan satu kali percobaan.
Saat ini bus tersebut masih dalam tahap penyempurnaan. Salah satunya ialah pemasangan gantungan tempat orang berpegangan saat dalam kondisi berdiri. Selain itu sejumlah ornamen yang menjadi ciri khas bus seperti tiang di samping pintu depan dan belakang juga akan dipasang.
"Sebenarnya tidak ada kesulitan dalam proses rekondisi ini. Karena kita punya stok dan jenis bus yang sama jadi bisa dikanibalkan," ucap Arief.
Arief berharap dengan hasil rekondisi selama berminggu-minggu serta biaya mencapai Rp 14 juta perunit, bus DAMRI klasik tersebut dapat diterima dan membuka memori lama bagi masyarakat Bandung.
Sumber : https://news.detik.com
0 komentar: