BBM: 2B42DF7E
Whatsapp: +855-855-92-428
WeChat: KARTU_REMI

November 28, 2017

Ngeri! Balita Ini Hampir Kehilangan Nyawa Setiap Kali Tertidur Karena Tubuhnya Lupa Bernapas


KARTUREMI, Seorang balita berusia tiga tahun di Spanyol bernama Paula mengalami sindrom langka yang menyebabkan tubuhnya berhenti bernapas ketika ia tertidur. Keadaan ini membuat orang tuanya tak bisa berhenti mengkhawatirkan keselamatan putrinya setiap malam tiba. Paula tetap bisa beraktivitas seperti anak pada umumnya, sekolah dan bermain pada siang hari. Tapi ketika tiba waktunya tidur, ia tak bisa dibiarkan sendirian. Gangguan pernapasan yang biasa disebut Congenital Central Hypoventilation Syndrome (CHHS) ini mengharuskannya memakai ventilator setiap hendak tidur.

1. CHHS disebut juga Kutukan Ondine, diangkat dari sebuah cerita rakyat yang menyebar di Jerman dan Perancis


Ondine adalah seorang peri air yang jatuh cinta kepada seorang manusia biasa bernama Palemon. Suatu hari mereka bertemu dan Palemon pun jatuh cinta pada kecantikan Ondine meski ia sebenarnya telah memiliki istri bernama Berta. Palemon kemudian memutuskan hubungannya dengan Berta dan menikahi Ondine. Ia bersumpah, 'My every waking breath shall be my pledge of love and faithfulness to you.' Selang beberapa waktu, Ondine mengandung anak Palemon. Ia pun perlahan berubah menjadi seperti manusia dan tidak lagi memiliki wajah dan tubuh sempurna bagaikan Dewi-dewi dan peri yang lain. Suatu hari Ondine menjumpai pemandangan yang tidak ia inginkan: Palemon berbaring dengan Berta. Sebagai makhluk yang telah mengorbankan keabadiannya untuk manusia, Ondine marah dan menyesal. Ia mengutuk Palemon, 'You pledged faithfulness to me with your every waking breath and I accepted that pledge. So be it. For as long as you are awake, you shall breathe. But should you ever fall into sleep, that breath will desert you.'

2. Dalam kondisi medis, gangguan bernapas ini disebut sleep apnea atau CHHS tadi


Hingga kini diprediksi hanya ada sekitar 1.000 sampai 1.200 orang yang memiliki CHHS. Biasanya bayi yang mengidap CHHS tidak tertolong hanya beberapa jam setelah kelahirannya karena gagal terdeteksi. Organ pernapasan akan berhenti berfungsi seketika orang tersebut terlelap. Pada bayi-bayi yang selamat, mereka harus menggunakan ventilator yang terhubung ke dalam tenggorokannya untuk membantu bernapas selama tidur.

3. Orang yang memiliki CHHS membutuhkan bantuan alat pernapasan sepanjang hidupnya


Ketika kecil mereka menggunakan ventilator yang terhubung ke tenggorokan, sedangkan jika sudah dewasa mereka dapat menggunakan alat yang lebih sederhana dan tidak harus dibantu oleh petugas medis untuk memasangkannya. Dalam kasus Paula, karena ia masih kecil, meskipun ia tetap tinggal di rumah dan bersekolah seperti biasa ia masih membutuhkan pendampingan dari petugas medis.


Sumber : https://www.yukepo.com

0 komentar: