BBM: 2B42DF7E
Whatsapp: +855-855-92-428
WeChat: KARTU_REMI

February 27, 2018

Jalankan Kursus Seks, 10 Turis Rusia Ditangkap di Thailand


REMINEWS - Kepolisian Thailand menangkap 10 turis Rusia yang menjalankan kursus seks di Pattaya pada Senin (26/2). Mereka dinyatakan tidak memiliki izin untuk bekerja, apalagi menjalankan bisnis di negara itu.


1. Pihak berwajib tak mempermasalahkan jenis bisnis yang dijalankan


Seperti dilaporkan Reuters, di antara sepuluh orang yang ditangkap itu adalah Alex Lesley yang mengaku sebagai "ahli seks". Lesley, yang punya nama asli Alexander Kirilov, menjadi pemberitaan tahun lalu karena digosipkan berambisi menantang Vladimir Putin dalam pilpres Rusia yang dilangsungkan bulan depan.

Hal yang menjadi permasalahan bukan jenis bisnis yang dijalankan 10 orang tersebut, melainkan izin yang tidak dikantongi oleh mereka. Salah satunya juga disebut tinggal di Thailand melebihi batas waktu yang sudah ditentukan oleh visa mereka.




2. Masing-masing peserta dikenai biaya Rp 8,7 juta


Pattaya adalah sebuah wilayah di Thailand yang terletak di tepi pantai dan menjadi destinasi wisata populer. Bukan hanya karena alamnya, tapi juga kehidupan malam yang bebas. Oleh karena itu, jenis bisnis yang dijalankan 10 warga Rusia itu tidak dipersoalkan.

"Kami mengenai mereka pasal bekerja tanpa izin. Mereka datang untuk memberikan pendidikan seks kepada warga negara Rusia... tapi kursus itu sendiri tidak ilegal," ujar kepala kepolisian Pattaya bernama Apichai Krobpet. Polisi menyebut 10 orang itu memiliki lebih dari 40 peserta laki-laki dan perempuan Rusia.

Setiap peserta diwajibkan untuk membayar Rp 8,7 juta untuk mengikuti kursus tersebut. Polisi mengatakan pihak kedutaan besar Rusia membantu mereka setelah sampai di Pattaya. Pihak kedutaan sendiri belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait ini.


3. Wisata seks di Pattaya menjadi daya tarik turis asing


Salah satu titik paling populer di kalangan wisatawan asing di Pattaya adalah Walking Street. Area dekat pantai tersebut disesaki oleh ribuan pengunjung setiap malam. Tak hanya kafe, bar dan restoran yang ada di sana, tapi juga klub malam yang menyediakan penari telanjang. 

Pengunjung yang mencari teman tidur pun bisa mendapatkan dengan cukup mudah asal bersedia membayar sejumlah uang. Meski begitu, ada kasus kekerasan yang terjadi karena masalah uang juga. Misalnya, bila seorang wisatawan ingkar janji dengan tak membayar uang yang telah disepakati.

Menurut data yang dikutip news.com.au, ada sebanyak 27.000 pekerja seks yang dipekerjakan di Pattaya dengan mayoritas berada di Walking Street. Hanya saja, pemerintah Thailand menolak jika para wisatawan datang ke negara itu hanya karena alasan seks.

Menurut media lokal Khaosod English, Kementerian Luar Negeri mengajukan protes formal kepada pemerintah Gambia setelah menteri pariwisatanya menyarankan warga ke Thailand jika ingin mencari seks. Warganet sendiri membenarkan bahwa daya tarik Thailand, salah satunya, adalah wisata seks.

"Jika kita tidak munafik, semua orang akan tahu dan paham. Banyak turis asing ke Thailand setiap tahun untuk melakukan seks. Jika tak percaya, temukan video apa saja. Ketik 'kehidupan malam Thailand', 'seks di Thailand', atau 'malam Pattaya' di YouTube," tulis seorang warganet.




















0 komentar: