BBM: 2B42DF7E
Whatsapp: +855-855-92-428
WeChat: KARTU_REMI

March 7, 2018

Sebut Thailand Destinasi Wisata Seks, Gambia Minta Maaf



REMIHOTNEWS - Pemerintah Gambia secara resmi mengeluarkan permintaan maaf kepada Thailand. Hubungan kedua negara sempat memanas karena menteri pariwisata dan kebudayaan Gambia menyebut Thailand sebagai destinasi wisata seks.


1. Gambia berjanji itu takkan terjadi lagi


Dilansir dari Africa News, pemerintah Gambia melalui Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional mengeluarkan pernyataan yang berisi permintaan maaf resmi. Pemerintah menyesali komentar menteri pariwisatanya, Hamat Bah, terkait Thailand.

Mereka menekankan bahwa Gambia sangat menghormati hubungan baik kedua negara. "Kementerian Luar Negeri ingin menyampaikan permintaan maaf paling tulus kepada pemerintah Kerajaan Thailand dan meyakinkan bahwa tindakan tertentu akan diambil untuk mencegah insiden mengecewakan itu terjadi kembali."

"Kementerian menyampaikan kepastian kepada pemerintah Thailand bahwa komentar menteri itu bukan merupakan cerminan dari pandangan resmi pemerintah terkait sektor pariwisata Thailand," tulis pemerintah Gambia.


2. Bah berkata wisatawan asing yang mencari seks sebaiknya pergi ke Thailand


Bah menyampaikan komentarnya dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun televisi lokal pada Januari lalu. "Kami bukan destinasi seks. Jika kalian ingin destinasi seks, pergilah ke Thailand. Gambia bukan destinasi seks," ujar Bah.

Menteri Kebudayaan Thailand, Veera Rojpojchanarat, mengatakan bahwa aktivitas prostitusi di negaranya sudah jauh menurun. "Thailand meningkat pesat dalam isu ini. Setelah Kementerian Kebudayaan bekerja keras mempromosikan moralitas, masalah ini sudah membaik," ujarnya seperti dilansir Bangkok Post.


3. Pemerintah Thailand mengaku menolak wisata seks


Melalui sebuah pernyataan, Otoritas Wisata Thailand (TAT) menegaskan bahwa pihaknya menolak dengan tegas segala bentuk wisata seks. Dilansir dari Reuters, pernyataan itu muncul menjelang waktu liburan yang diprediksi akan menarik 37,55 juta turis tahun ini.

"TAT memastikan bahwa strategi dan kebijakan pemasaran kami untuk mendorong Thailand sebagai 'Tujuan Berkualitas' telah berada di jalur yang tepat...dan kami dengan tegas menolak segala bentuk wisata seks," tulis pernyataan yang dirilis pada Rabu malam waktu setempat (28/2).

Sementara itu, menurut data yang dikutip news.com.au, ada sebanyak 27.000 pekerja seks yang dipekerjakan di Pattaya dengan mayoritas berada di Walking Street. Sedangkan berdasarkan laporan UNAIDS, per 2014 ada sekitar 123.530 pekerja seks tersebar di seluruh Thailand.
















0 komentar: