Gereja Katolik Jerman Minta Maaf Atas Skandal Seks Ribuan Pastor
KARTUREMI, Berlin - Gereja Katolik Jerman meminta maaf pada ribuan korban kekerasan seksual yang dilakukan para rohaniawan gereja. Pimpinan gereja pun menegaskan bahwa para pelaku harus dibawa ke pengadilan.
Kardinal Reinhard Marx mengatakan, dirinya malu atas pelanggaran selama puluhan tahun yang telah menghancurkan kepercayaan tersebut, serta bagaimana begitu banyak orang memalingkan muka begitu lama.
"Saya harus mengatakan dengan sangat jelas bahwa kekerasan seks adalah kejahatan," ujar Kardinal Marx. "Mereka yang bersalah harus dihukum," tegasnya seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/9/2018)
"Untuk semua kegagalan dan untuk semua penderitaan, sebagai Kepala Konferensi Uskup Jerman, saya meminta maaf. Saya juga meminta maaf secara pribadi," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Konferensi Uskup Jerman tersebut seiring institusi itu merilis laporan, yang menunjukkan bahwa hampir 3.700 anak-anak di Jerman -- kebanyakan anak laki-laki -- menjadi korban kekerasan seks pastor antara tahun 1946 hingga 2014. Bahkan dalam laporan itu disebutkan bahwa angka tersebut hanyalah "puncak gunung es".
"Kekerasan seks merupakan masalah yang persisten dan bukan masalah bersejarah dalam Gereja Katolik," ujar Harald Dressing, profesor di Mannheim Institute of Psychology, yang mengkoordinasikan riset yang ditugaskan oleh Konferensi Uskup tersebut.
Hasil riset tersebut menunjukkan, sebanyak 1.670 pastor di Jerman melakukan sejumlah bentuk serangan seksual terhadap 3.677 anak-anak, kebanyakan anak laki-laki, dalam kurun waktu 1946-2014, serta mengintimidasi para korban untuk merahasiakannya.
Dalam laporan itu disebutkan, bahwa lebih dari separuh dari para korban tersebut berumur 13 tahun atau di bawahnya. Hasil ini disampaikan setelah memeriksa sekitar 38 ribu dokumen dari 27 keuskupan Jerman. Para peneliti dalam survei tersebut mengingatkan, skala sebenarnya dari kekerasan seks tersebut adalah jauh lebih besar dari laporan itu, mengingat banyak dokumen telah "dihancurkan atau dimanipulasi".
Sumber : https://news.detik.com/internasional/d
0 komentar: