Terancam Punah, 10 Satwa Unik dan Langka Ini Hanya Ada di Indonesia
REMINEWS - Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk jenis flora dan faunanya. Bahkan, beberapa spesies hewan yang hampir punah dan langka hanya ada di hutan-hutan di Indonesia. Sampai-sampai, World Wildlife Fund (WWF) juga turut membantu melindungi hewan-hewan ini.
Di sisi lain, hal ini banyak mencuri perhatian turis asing. Untuk sekedar melihat hewan-hewang langka ini, mereka harus jauh-jauh ke Indonesia dan menuju ke daerah-daerah terpecencil, seperti beberapa di bawah ini:
1. Borneo atau Kalimantan satu-satunya habitat asli orangutan
Orangutan merupakan salah satu bangsa kera yang sangat mirip dengan manusia. Di seluruh dunia, jumlah orangutan terus berkurang. Hingga saat ini, hanya tersisa sekitar 55 ribu individu saja. Banyak di antaranya yang hidup di pulau Kalimantan dan 200 lainnya di Sumatera.
Jumlah orangutan yang terus menurun diakibatkan populasi mereka yang membutuhkan hutan lebat. Tak hanya itu, habitat mereka direbut oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk pembukaan lahan paksa. Hal ini menarik perhatian WWF dan banyak volunteer dari belahan dunia untuk membantu penangkaran orangutan di Indonesia.
2. Komodo di pulau Komodo
Pada tahun 2017, jumlah spesies kadal raksasa ini hanya sekitar 3.012 ekor saja. Angka ini sudah termasuk peningkatan dari jumlah di tahun-tahun sebelumnya. Karena kelangkaannya, pemerintah menjadikan pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur menjadi taman nasional dan habitat asli komodo.
Salah satu yang membuat komodo sulit berkembang biak adalah proses perkawinan mereka. Komodo jantan harus bertarung terlebih dahulu untuk mengawini seekor betina. Tidak hanya itu, komodo yang baru menetas dari telur sangat rentan dimangsa predator lain atau komodo yang lebih besar.
3. Dari 7 spesies, 6 spesies penyu hidup di Indonesia
Karena banyaknya spesies penyu yang berhasil hidup di Indonesia, pemerintah juga melindungi hewan ini dengan membuatkan penangkaran di berbagai daerah. Di antaranya adalah di pulau Tanjung Benoa-Bali, Kepulauan Seribu, dan Lombok.
Untungnya, masyarakat di Indonesia percaya bahwa penyu merupakan hewan pembawa keberuntungan. Sehingga, mereka juga banyak membantu dalam pemeliharaan penyu.
4. Tarsius tarsier, primata langka yang hidup di Sulawesi
Primata ini memiliki ciri bertubuh kecil berwarna cokelat dengan mata besar, dan senang bergelantungan di ranting pohon mirip seperti koala. Tarsius tidak bisa menjejakkan kakinya di tanah, karena dia terus melompat dari satu pohon ke pohon yang lain.
Aksi pembukaan lahan hutan secara ilegal membuat populasi hewan ini makin berkurang. Alhasil, pemerintah menjadikan hewan kecil ini dilindungi. Tarsius dapat dijumpai di hutan-hutan yang ada di Sulawesi.
5. Harimau Sumatera diperkirakan punah pada 2050
Paling mengkhawatirkan karena terancam punah, jumlah sub spesies harimau Sumatera hanya sekitar 300-400 saja yang hidup di alam bebas. Banyaknya pembukaan lahan kelapa sawit secara ilegal membuat habitat harimau terganggu. Bahkan, populasinya diperkirakan akan musnah pada 2050 jika dibiarkan.
Nah, kalau tidak ingin anak cucu kita kelak hanya mendengar cerita mengenai Harimau tanpa melihatnya, kita juga bertanggung jawab menjaga hutan. Salah satunya dengan tidak mencemari lingkungan dan menghemat sumber daya, seperti kertas yang bahan bakunya berupa kayu atau pohon.
6. Angka populasi badak bercula satu di Jawa semakin menurun
Badak bercula satu merupakan satu dari lima spesies badak yang masih hidup di dunia. Di pulau Jawa, hewan ini hanya dapat ditemui di Taman Nasional Badak daerah Ujung Kulon, Banten. Karena dulunya banyak yang memburu culanya, jumlah spesies badak ini terus menurun. Kini hanya tersisa 50-60 ekor saja.
7. Burung cenderawasih, satwa kebanggaan khas Papua
Meski telah banyak dikirim ke berbagai negara, keempat jenis burung cendrawasih hanya dapat ditemukan di Papua. Wisata pemantauan burung cendrawasih dapat dikunjungi pada Isio, Jalan Korea, dan Gantebang yang berada di distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura.
8. Di Sulawesi, kamu bisa melihat Anoa, banteng terkecil di dunia
Anoa juga memiliki nama julukan yang diberikan masyarakat sekitar, yakni sapiutan. Artinya sapi yang hidup di hutan. Karena masih satu family dengan banteng, kecepatan berlarinya mencapai 10 km/jam.
Anoa memiliki sepasang tanduk yang menyerupai banteng. Hanya saja, ukuran anoa jauh lebih kecil dibandingkan banteng pada umumnya. Sayangnya, banyak pihak yang tak bertanggung jawab memburu hewan ini untuk dikonsumsi.
KIni, populasi anoa di Sulawesi hanya tersisa sekitar 2.469 ekor saja. Hal ini membuat anoa menjadi salah satu satwa yang dilindingi pemerintah Indonesia. Ada pun habitat hidupnya di hutan yang masih perawan, yakni di daerah Gunung Ambang.
9. Spesies burung maleo hidup di dataran rendah dan perbukitan Sulawesi
Maleo senkawor masih sering dijumpai di daerah Gorontalo. Namun, jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 10.000 ekor saja. Menurunnya populasi maleo dikarenakan ukuran telurnya yang sangat besar, yakni 5 kalinya dibanding telur ayam.
Hal ini membuat banyak yang tertarik untuk mengambilnya. Untungnya, setelah dinobatkan menjadi satwa yang dilindungi, populasi burung ini mulai meningkat secara perlahan.
10. Corak merak yang colorful hanya ada di Jawa dan Sumatera
Merak memang dapat ditemui di Malaysia dan India. Hanya saja, ada yang berbeda dengan merak di Jawa dan Sumatera. Mereka memiliki bulu yang lebih berwarna dan sedap dipandang. Di beberapa negara, merak hanya memiliki satu corak saja, seperti biru atau hijau. Sedangkan di Indonesia, coraknya lebih beragam, salah satunya merak putih.
Meski bukan pejabat pemerintahan, kita sebagai warga negara yang baik harus turut serta menjaga habitat dan ekosistem mereka dengan baik. Jangan sampai mereka punah di tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
0 komentar: