BBM: 2B42DF7E
Whatsapp: +855-855-92-428
WeChat: KARTU_REMI

March 3, 2018

VIDEO: Gaya Keren Presiden Jokowi Saat Menjajal Olah Raga Tinju



REMINEWS - Selalu ada yang baru dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Selain mengenai hobi dan apa yang ia kenakan, kali ini mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memiliki olah raga baru yang ia jajal. Kalau sebelumnya Jokowi menekuni olah raga memanah, maka kali ini ia mencoba tinju. 

Iya, olah raga yang mengandalkan kekuatan tangan itu. Jokowi juga mengunggah videonya berlatih ke dalam akun Youtubenya. Penasaran dengan siapa ia biasa berlatih? Simak videonya di bawah ini: 


1. Dilatih oleh pelatih jebolan Pertina Bogor


Untuk menjajal olah raga ini, Jokowi dilatih oleh pelatih terbaik dari organisasi Pertina, yang menaungi tinju di Indonesia. Nama pelatihnya Pak Abed. Ia biasanya berlatih dengan Abed di Istana Kepresidenan Bogor di tengah waktu luang.

"Main tinju itu aduh berat, berat. Cepet capek. Selain itu membutuhkan ketahanan fisik yang cukup tinggi," ujar Jokowi mengenai olah raga baru yang ia tekuni. 


2. Sang pelatih nilai gerakan Jokowi cukup cepat


Sementara, di mata sang pelatih, Jokowi merupakan anak asuh yang cukup cepat menangkap materi. Gerakannya pun tidak bisa dianggap remeh. 

"Semua gerakan gampang (diajarkan)," kata Abed. 

Namun, Jokowi tidak mau menyombongkan diri. Menurutnya, itu semua disebabkan Abed, pelatih dari Pertina. 

"Karena pelatihnya sangat bagus," tutur mantan Wali Kota Solo tersebut. 


3. Pilih ajudan sebagai partner latihan tinju


Sementara, untuk sehari-hari, Jokowi memilih untuk berlatih dengan sang ajudan, Kompol Teddy Minahasa Putra. Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1983 mau tidak mau terpaksa ikut berlatih tinju. 

Dalam Vlog Jokowi, Teddy terlihat lebih banyak bertahan ketimbang menyerang bosnya. Lalu, apa yang menyebabkan Jokowi memilih berlatih tinju? Dalam keterangan tertulis dari Istana, ia memilih olah raga tinju karena mengajarkan kemampuan tidak saja bertarung, tapi juga kecepatan tubuh, gerak refleks, dan konsentrasi pikiran. 



















0 komentar: