REMINEWS - Smartphone keluaran Tiongkok, Xiaomi, ternyata punya pangsa yang besar di Indonesia. Setiap keluaran produk terbarunya selalu disambut dengan baik oleh para konsumen. Bahkan momen flash sale yang menjadi metode penjualan produk terbaru selalu digempur habis pencinta Xiaomi hanya dalam hitungan menit saja.

Penetrasi Xiaomi yang kuat membuat pada akhir tahun 2017, Xiaomi jumawa dengan target ingin menjadi smartphone dengan penjualan nomor 1 di Indonesia. Sebenarnya apa yang membuat smartphone produksi Tiongkok itu begitu diminati? Berikut 6 alasannya.

1. Harga murah tapi dengan spesifikasi dewa

Salah satu yang bikin Xiaomi laku keras adalah harganya yang cenderung lebih terjangkau dibandingkan smartphone lainnya untuk spesifikasi yang sama. Meski harga murah, Xiaomi mampu menghadirkan fitur-fitur unggulan yang bikin penggunanya puas.

Harga yang murah ini disebabkan strategi Xiaomi yang bisa memangkas biaya produksi hingga membuat harga di konsumen jauh lebih murah. Salah satunya dengan tak menyertakan headset atau earphone dalam paket penjualan.

2. Menyasar semua segmentasi

Xiaomi menyasar semua segmentasi pengguna smartphone dengan menghadirkan produk yang pas dengan budget mereka. Xiaomi memiliki 2 series yang mempunyai target pasar masing-masing.

Xiaomi Redmi Series menyasar target pasar kalangan menengah ke bawah. Sedangkan Mi Series menjadi target pasar kalangan menengah ke atas.

3. Tak menggunakan brand ambassador artis sehingga harga lebih murah

Apakah kamu pernah tahu siapa brand ambassador Xiami di Indonesia? Ketika smartphone lain menarik banyak artis untuk jadi brand ambassador, Xiaomi ternyata tak menggunakan cara itu. Banyak yang bilang kalau hal itulah yang membuat harga Xiaomi lebih murah karena tidak terbebani membayar brand ambassador dengan harga selangit.

4. Sistem Flash Sale dan fokus jualan online

Yang membuat Xiaomi beda dengan vendor smartphone lain, Xiaomi lebih fokus pada penjualan online dan promosi di media sosial. Setiap produk yang baru diluncurkan akan pertama dijual lewat flash sale bersama e-commerce ternama seperti Lazada, JD.ID, dan Shopee. Cara itu terbukti membuat produk Xiaomi laris manis. Apalagi dengan jumlah produksi awal yang dibatasi.

Meski begitu, Xiaomi tetap sadar membutuhkan media penjualan konvensional sehingga membuka Mi Store di beberapa kota besar di Indonesia.

5. Dukungan Komunitas MiFans yang kuat

Selain iPhone, Xiaomi juga menjadi produk smartphone yang punya fans garis keras. Guna memanjakan penggunanya, Xiaomi juga menyediakan aplikasi Mi Community agar MiFans, sebutan fans Xiaomi, bisa saling berbagi pengalaman dan sharing tentang produk dan penggunaan Xiaomi. Bahkan komunitas Xiaomi di beberapa kota sampai mengadakan meet up bareng lho!

6. Kerjasama Strategis dengan Qualcomm

Hampir semua smartphone besutan Xiaomi sudah dibekali dengan SoC Snapdragon. Kabarnya, kerjasama yang dijalin antara Xiaomi dengan pembuat SoC Snapdragon, Qualcomm, membuat harga produksi Xiaomi lebih murah lho!

Selain 6 alasan itu, tentu masih banyak alasan kenapa konsumen banyak yang terpikat dan ketagihan dengan produk terbaru Xiaomi. Kalau alasan kamu pakai Xiaomi sendiri apa?

SUMBER

KARTUREMI - Smartphone dengan keunggulan layar beresolusi Quad HD menjadi menjadi kebanggaan tersendiri. Tapi tahukan Anda, diagonal atau ukuran layar berapa yang paling banyak diminati masyarakat sekarang ini?

Sebuah penelitian dilakukan DeviceAtlas, dari laporan terbarunya mengenai tren smartphone yang berkembang, yang mencakup ukuran layar paling populer sepajang 2017. Berdasarkan pengumpulan data lalu lintas mobile web di seluruh dunia, ternyata semakin besar layar diagonal, kemungkinan besar negara itu berada dalam negara-negara berkembang.

Perangkat dengan layar diagonal berukuran 4,7 inci sampai 5,5 inci paling populer di 20 pasar berbeda.

Ukuran layar terbesar paling populer di pasar negara berkembang. Negara dengan pangsa terbesar perangkat 5,7 inci termasuk Malaysia, Mesir, dan Rusia.

Ponsel 5,5 inci ini paling banyak digunakan di India, Malaysia, dan Nigeria dengan pangsa signifikan 26 sampai 24 persen. Bagi banyak pengguna di negara-negara ini, smartphone mungkin merupakan cara utama mengakses Internet yang membuat layar besar menjadi pilihan yang baik.

Namun, ponsel 4 inci masih memiliki pasar antara 5 sampai 16 persen tergantung pada pasar. Perangkat ini kebanyakan adalah iPhone 5, 5C, 5S, dan SE, mengingat produsen lain memiliki sedikit ponsel 4 inci yang ditawarkan.

Ukuran ini paling banyak diminati pasar Afrika Selatan, Kanada dan Inggris.

Namun, Apple sendiri juga berencana memperbesar ukuran layar iPhone-nya secara signifikan di tahun ini. Lalu, smartphone berlayar inci kah yang akan menjadi pilihan Anda? [Phonearena/DeviceAtlas]

Sumber : https://www.suara.com/tekno/2018/02/17/154500/smartphone-berukuran-layar-ini-paling-populer-pada-tahun-2017?utm_source=LINE&utm_medium=News

REMINEWS - Teknologi dan fitur-fitur terbaru terus dikembangkan para vendor smartphone. Berbagai brand bersaing untuk memberikan fitur terbaru yang semakin memanjakan penggunanya.

Jika iPhone saat ini mengenalkan fitur Face ID pada produksi terbarunya. Produsen smartphone asal China, Vivo, bersiap untuk membesut smartphone dengan In-Display Fingerprint pertama di dunia.

Teknologi terbaru Vivo itu dikenalkan pada gelaran Consumer Electronic Show (CES) 2018 yang berlangsung di Las Vegas, Amerika Setikat, belum lama ini. Teknologi In-Display Fingerprint membuat smartphone Vivo tak perlu ada tombol untuk fingerprint karena pengguna dapat memindai jarinya langsung di layar.

Seperti apa sih teknologi In-Display Fingerprint ini? Berikut ulasannya.

1. Tak cuma untuk membuka kunci smartphone, teknologi ini mendukung banyak penggunaan lain

Dalam situs resminya, Vivo menyebutkan bahwa In-Display Fingerprint Scanning Technology ini mendukung berbagai skenario yang tidak hanya digunakan untuk membuka kunci smartphone dan hanya dapat diaktifkan dan muncul ketika dibutuhkan.

Pengguna dapat menyentuh ikon fingerprint pada layar untuk membuka kunci, melakukan pembayaran dan berbagai proses lainnya. Ketika otentifikasi sidik jari tidak dibutuhkan maka grafis tidak akan muncul dan tidak akan menggangu keseluruhan pengalaman visual pengguna.

"Dengan upaya kami dalam riset konsumen yang menyeluruh serta investasi jangka panjang pada riset dan pengembangan teknologi, Vivo berada pada posisi strategis untuk menjadi pionir dalam mengembangkan teknologi pemindai sidik jari," kata Alex Feng, Senior Vice President Vivo, seperti dilansir dari laman resmi Vivo.

2. Teknologi ini membuat smartphone menjadi lebih menarik karena tak ada gangguan untuk menikmati fullview display

Sensor fingerprint di layar diletakkan antara mainboard dan panel OLED. Teknologi In-Display Fingerprint yang hanya muncul saat dibutuhkan tak akan mengganggu tampilan full screen yang saat ini banyak dikembangkan berbagai vendor. Tentu teknologi ini sangat mendukung fitur fullview display yang diusung Vivo pada smartphone terbarunya seri V7+.

3. Teknologi ini mengungguli otentifikasi lain yang ada

Alex Feng mengklaim bahwa teknologi anyar dari Vivo ini membuat pengguna lebih nyaman dan mudah dibandingkan fingerprint yang dibenamkan pada bagian belakang smartphone. Teknologi ini juga disebut membuat proses otentifikasi menjadi lebih cepat dan lebih aman. Apalagi dengan adanya teknologi ini tak menambah body smartphone sehingga tetap tampil ramping dan compact.

4. Kapan smartphone ini akan dirilis?

Hingga saat ini, pertanyaan itu masih belum terpecahkan. Pada gelaran CES 2018, Vivo hanya menguji coba teknologi itu. Smartphone dengan teknologi In-Display Fingerprint ini kabarnya siap diproduksi massal dan dipasarkan pada tahun 2018 ini.

Meski begitu, hingga kini belum ada bocoran kapan tanggal rilis dan nama dari smartphone tersebut. Wah...bikin penasaran nih!

SUMBER