BBM: 2B42DF7E
Whatsapp: +855-855-92-428
WeChat: KARTU_REMI

February 25, 2018

Mei Ini, Amerika Serikat Memindahkan Kedutaannya di Jerusalem


REMINEWS - Meski menghadapi tekanan besar dan banyak pihak yang mengecam, Trump akan tetap melakukannya.

Dilansir dari BBC dan New York Times, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jerusalem bakal dibuka pada Mei 2018. Pembukaan itu rencananya bertepatan dengan ulang tahun ke-70 tahun Israel pada 14 Mei mendatang.

Sebelum kedutaan besar AS di Jerusalem jadi, administrasi Trump berencana untuk membuka kantor sementara. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan keduataan awalnya akan berada di fasilitas konsuler di distrik Arnona di Jerusalem.


1. Langkah ini disambut baik oleh pejabat Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menganggap pengumuman pemindahan kedubes AS oleh Donald Trump menjadi hari yang membahagiakan bagi warga Israel


Luar Negeri AS mengatakan keduataan awalnya akan berada di fasilitas konsuler di distrik Arnona di Jerusalem.

Seorang penjabat senior Palestina, Saeb Erekat menyebut langkah pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem merupakan provokasi besar-besaran.

Tidak lama setelah pidato Trump pada Jumat (24/02/2018), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memuji pengumuman itu dan menjadikannya sebagai hari yang baik untuk warga Israel. 

Lewat akun Twitter-nya, sejumlah penjabat Israel juga menyambut baik rencana Donald Trump ini. Mereka mengucapkan terima kasih pada Donald Trump dan menilai pemindahan Kedutaan Besar AS ke Jerusalem di hari kemerdekaan Israel adalah sebuah kado yang sangat indah.


2. Pengumuman ini membuat kaget banyak pihak. Karena sebelumnya pemindahan kedubes ke Jerusalem diprediksi baru akan berjalan pada 2019


Pengumuman ini mengejutkan banyak pihak. Karena Januari lalu, Wakil Presiden AS, Mike Pence mengatakan pada Parlemen Israel jika pemindahan kedutaan besar akan terjadi sebelum akhir 2019.

Percepatan pembangunan dan pemindahan Kedutaan Besar AS ke Jerusalem dinilai sebagai penghinaan yang disengaja untuk orang Palestina. 

Pada Desember lalu, Presiden Donald Trump mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan berencana memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Jerusalem. Hal ini mengundang reaksi negatif dari banyak pihak khususnya warga Palestina.

Pengakuan Trump tersebut mengakhiri netralitas AS mengenai masalah yang dihadapi Israel dan Palestina.
Beberapa hari setelah deklarasi yang dilakukan Trump, resolusi PBB disahkan dan menyatakan keputusan mengenai kota Jerusalem batal demi hukum.

Resolusi ini didukung oleh 128 negara bagian dengan tiga suara abstain dan 9 negara menentang.


3. Pemindahan kantor kedutaan besar dari Tel Aviv ke Jerusalem diprediksi menelan biaya 500 US dollar


Sementara memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Jerusalem tentu membutuhkan biaya yang besar. Pendukung Israel di kalangan Yahudi Amerika, Sheldon G Adelson menawarkan mendanai pembangunan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang baru di Jerusalem.

Departemen Luar Negeri AS saat ini sedang meninjau apakah undang-undang yang ada mengizinkan pemerintah menerima donasi dari pihak luar untuk pembangunan kantor kedutaan. Untuk diketahui total untuk membangun keduataan baru di Jerusalem diperkirakan mencapai 500 juta US dollar.


















0 komentar: